RagamWarta.com – Saat mengolah hewan kurban, biasanya menyisakan bagian tubuh yang akan dibuang begitu saja. Rumen salah satunya. Bagian perut hewan ternak yang satu ini hanya akan jadi limbah hewan kurban.
Namun hal berbeda dilakukan oleh Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan) Sedono Makmur Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Trenggalek ini. Mereka justru memanfaatkan rumen sebagai bahan pupuk organik cair.
“Saat menyembelih hewan kurban baik itu kurban kambing ataupun sapi rumennya dibuang dan baunya tidak karu-karuan, jadi kami olah,” jelas Ketua Gapoktan Sedono Makmur, Suparno, Selasa (18/6/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan Suparno, Rumen atau limbah penyembelihan hewan kurban bisa diolah menjadi pupuk maupun pestisida yang bermanfaat bagi tanaman.
“Kami olah untuk bahan baku pembuatan pupuk organik cair maupun pestisida nabati dan pupuk padat nabati,” imbuh ketua Gapoktan.
Suparno mengaku bahwa lebih dari 50 persen masyarakat Desa Wonoanti telah menggunakan pupuk dan pestisida organik ini.
“Kawasan pertanian disekitar sekitar sini hampir 150 hektar. Dan yang menggunakan pupuk organik sudah sekitar 100 hektar,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pembuat pupuk organik asal Sidoarjo, Uli Karla menyampaikan bahwa pihaknya datang ke Trenggalek untuk belajar membuat pupuk dan pestisida organik dari Desa Wonoanti.
“Kemarin ada ilmu baru, kami coba ke sini Alhamdulillah inovatif dan rencananya akan diterapkan ke kebun sawit yang ada di Kalimantan,” ujarnya.
Dia juga mengaku bahwa proses pembuatan pupuk dan pestisida organik ini tergolong mudah. Artinya setiap orang bisa mempraktekkan asal mengerti tata caranya.
“Cara bikinnya sangat mudah bisa dipahami dan bisa diterapkan di semua kalangan. Saya sebagai ibu rumah tangga bisa, petani bisa dan saya kira semuanya bisa,” ungkap Karla.
Pihaknya juga mengakui bahwa penggunaan pupuk dan pestisida organik bisa memberikan banyak manfaat bagi pertanian.
“Menurut kami, pupuk dan pestisida organik sudah banyak memberikan manfaat bagi dunia pertanian. Semoga ini jadi solusi meningkatkan hasil produksi, namun dengan biaya yang sedikit,” pungkasnya.











