RagamWarta.com – Peringatan Hari Wayang Nasional tahun 2024 di Trenggalek nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Jika biasanya menyelenggarakan wayang semalam suntuk dengan menghadirkan dalang kondang, di Trenggalek kali ini justru hadirkan dalang cilik. Uniknya, dalang cilik ini masih duduk dibangku Sekolah Dasar.
Diselenggarakan di Pendopo Manggala Praja Nugraha, dalang cilik ini memainkan wayang kulit dengan penuh gairah layaknya dalang profesional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek mengungkapkan bahwa peringatan hari wayang tahun ini bertujuan lebih pada meregenerasi dalang sekaligus melestarikan kesenian wayang kulit.
“Ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah untuk menggali potensi anak-anak dalam hal kesenian, terutama wayang kulit. Jangan sampai anak-anak kita tidak mengenal wayang kulit,” ungkap Sunyoto, Sabtu (30/11/2024).
Ada dua dalang cilik yang dipersembahkan oleh Disparbud Trenggalek, yang pertama Ferdinand Adam Prayoga dari SDN 3 Surenlor, Bendungan dan Ilham Ramadhani dari SDN 1 Bendoroto, Munjungan, Trenggalek.
“Yang kita tampilkan kali ini merupakan dalang cilik hasil festival yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek. Dan ini merupakan kolaborasi yang sangat bagus, mari kita teruskan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Sunyoto juga mengajak seluruh insan kesenian baik seniman maupun penikmat seni tradisional untuk selalu menempatkan wayang di hati.
“Mari tanamkan wayang di hati kita masing-masing. Agar kesenian wayang bisa menggema diberbagai tempat dan tetap lestari sampai anak cucu kita nanti,” pintanya.
Selain menampilkan dalang cilik, dalam perayaan Hari Wayang Nasional di Trenggalek kali ini juga menampilkan kesenian musik tradisional berapa karawitan. Yang memainkannya juga pelajar ditingkat Sekolah Dasar.
“Selain menampilkan dalang cilik, kami juga hadirkan karawitan anak-anak. Penampil yang pertama dari SDN 1 Widoro, Kecamatan Gandusari dan yang kedua ada dari SDN 1 Dongko, Kecamatan Dongko,” jelas Sunyoto.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Jawa Timur Sinarto juga turut hadir dalam Peringatan Hari Wayang Nasional di Trenggalek tahun 2024 ini.
Menurut Sinarto, seniman sangatlah penting bagi lestarinya budaya bangsa. Karena seniman mampu menyaring dan mampu menjaga pakem-pakem suatu kebiasaan masyarakat yang cenderung beralih ke kehidupan modern.
“Penyehatan dari kesenian itu ada pada senimannya. Seniman harus mampu menghadapi gangguan, semua masalah, bahkan harus bisa menyaring kebudayaan barat yang belakangan ini berkembang dimasyarakat,” tegasnya.
Oleh karena itu, Ketua Pepadi Jatim meminta agar seluruh seniman se-Jawa Timur khususnya Trenggalek untuk bersatu dan saling menguatkan. Dengan demikian ide-ide kreatif akan terus bermunculan saat semua seniman bersatu.
“Seniman harus senantiasa kreatif, dan tentu hal tersebut sulit bila tidak ada rasa kebersamaan. Ayo rukun dengan seluruh dinas, mari bangun arena kebudayaan di kabupaten Trenggalek,” pungkasnya.
Peringatan Hari Wayang Nasional tahun 2024 di Trenggalek pun ditutup dengan menampilkan Karawitan Pesintren dan dilanjutkan dengan menampilkan wayang kulit lintas generasi dengan empat dalang sekaligus.
Yakni Dalang Ki Bryan Arfista Ramadhani, Ki Ahmad Andri, Ki Samari, dan Ki Bambang Endro Tanoyo.