RagamWarta.com – Menjelang periode kenaikan pangkat 1 Januari 2026, sebanyak 87 personel Polres Trenggalek harus lebih dulu melewati ujian bela diri Polri.
Ujian yang berlangsung di GOR Gajah Putih, Rabu (5/11/2025) itu menjadi tahapan penting bagi anggota untuk membuktikan kelayakan dan kesiapan fisik sebelum naik pangkat.
Dalam pelaksanaan Ujian Kenaikan Pangkat (UKP), para peserta diuji kemampuan dasar bela diri Polri, mulai dari jatuhan, roll, pukulan, tangkisan, tendangan, hingga membawa tahanan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka juga harus menguasai teknik menghadapi serangan tanpa alat seperti cekikan, sekapan, maupun todongan senjata, serta bela diri menggunakan alat seperti tongkat, borgol, dan kopelrim.
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia atau disingkat Kabag SDM Polres Trenggalek, Kompol Sudaroini menjelaskan bahwa ujian bela diri ini menjadi salah satu indikator profesionalitas anggota Polri.
“Selain masa kerja sudah memenuhi syarat, untuk bisa naik pangkat anggota wajib mengikuti rangkaian ujian seperti bela diri, uji kompetensi, penelitian personel, maupun 13 komponen lain yang telah ditetapkan. Jadi prosesnya tidak ujug-ujug,” ungkap Kompol Sudaroini.
Untuk memastikan ujian berjalan objektif, Polres Trenggalek menunjuk pelatih dan penguji berpengalaman di bawah komando AKP Suyono selaku Ketua Harian PJSI Trenggalek yang juga menyandang sabuk Dan 2 Judo.
“Laksanakan UKP ini dengan serius. Perhatikan betul apa yang disampaikan oleh pelatih dan penguji,” pesannya.
Kegiatan UKP ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 5–6 November 2025. Hari pertama digunakan untuk penyegaran materi dan latihan, sedangkan hari kedua menjadi momen penentuan hasil ujian.
Peserta yang lolos nantinya akan diusulkan untuk kenaikan pangkat periode awal tahun depan.
Dari total peserta, tiga di antaranya mengikuti UKP pengabdian yang terdiri dari satu perwira menengah dan dua bintara. Sementara 84 lainnya merupakan peserta reguler dengan rincian 13 perwira pertama dan 71 bintara.











