RagamWarta.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerahnya.
Melalui kegiatan sosialisasi program Wajib Belajar atau disingkat Wajar 13 Tahun yang digelar di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Trenggalek, ia berharap tidak ada lagi anak di Trenggalek yang putus sekolah.
Sosok perempuan aktif yang juga didapuk jadi Bunda PAUD Trenggalek ini menggerakkan seluruh jaringan PKK hingga tingkat kecamatan dan desa untuk ikut berperan aktif dalam memastikan anak-anak tetap bersekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari ini saya melakukan sosialisasi terkait program Wajar 13 Tahun dan wajib belajar satu tahun pra-SD bagi anak usia dini,” ujar Novita Hardini, Senin (13/10/2025),
Novita menjelaskan, pihaknya mengumpulkan seluruh Bunda PAUD kecamatan dan kelurahan agar memiliki langkah seirama dalam menyukseskan program pendidikan yang digagas Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
“Kami ingin mengantisipasi potensi putus sekolah di tingkat SMP dan SMA. Semangat ini harus kita jaga bersama,” imbuh perempuan yang juga terpilih jadi anggota DPR-RI Dapil 7 Jatim.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Novita menyalurkan 2.000 beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada siswa di 14 kecamatan di Trenggalek. Beasiswa tersebut diharapkan dapat membantu keluarga yang kesulitan biaya pendidikan agar anak-anak mereka tetap bisa bersekolah.
“Saya berharap beasiswa ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para wali murid dan juga pemerintah daerah, karena ini bisa menambah kuota bantuan yang dimiliki Dinas Pendidikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Novita menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memerangi angka putus sekolah.
“Saya berharap tidak ada satu pun anak di Kabupaten Trenggalek yang tidak sekolah. Spirit ini harus dimiliki semua pihak, mulai dari Dinas Pendidikan, gerakan PKK, hingga Bunda PAUD tingkat dasawisma. Kita harus berbondong-bondong membangun kesadaran bahwa pendidikan itu sangat penting,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Setiyono menyambut baik langkah sosialisasi yang dilakukan Ketua TP PKK Trenggalek tersebut.
Ia menyebut program Wajar 13 Tahun sejalan dengan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek dalam menekan angka putus sekolah.
“Wajar 13 tahun, yakni 12 tahun ditambah satu tahun pra-SD yang disosialisasikan oleh Bunda Novita, sangat sejalan dengan program Pemkab Trenggalek. Kami berterima kasih atas dukungan dan inisiatif beliau dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Agus.
Menurut Agus, masih ada sejumlah faktor penyebab anak putus sekolah di Trenggalek, terutama setelah lulus SMP. Untuk menanganinya, pihaknya terus menggandeng desa dan kelurahan agar anak-anak tersebut bisa melanjutkan pendidikan melalui program Kejar Paket C.
“Dengan begitu mereka tetap memiliki kompetensi meskipun tidak menempuh jalur formal,” jelasnya.
Agus juga mengimbau masyarakat agar terus mendorong anak-anaknya bersekolah.
“Kesuksesan memang tidak hanya ditentukan oleh pendidikan, tetapi dengan bersekolah seseorang memiliki daya saing yang lebih baik,” pungkasnya.