Mengulas Nilai Filosofis Pada Sebilah Keris

Sabtu, 30 November 2019 - 16:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TRENGGALEK, RagamWarta.co.id – Semenjak ditetapkannya keris sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau mahakarya warisan kemanusiaan yang berwujud tak benda oleh UNESCO pada tahun 2005, pengetahuan tentang keris maupun tosan aji hingga saat ini masih belum pernah diajarkan di sekolah-sekolah formal.

Hal ini terjadi karena pengetahuan tentang tosan aji tidak dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Padahal keris atau tosan aji lainnya seperti tombak maupun pedang yang diciptakan dengan menggunakan teknik tempa lipat yang telah dibuat hampir di seluruh wilayah Indonesia mulai zaman proto sejarah.

Baca juga :  Forkopimda Jadi Satgas MBG Trenggalek, Bakal Kawal Program Makan Bergizi Gratis

“Sebagai bentuk literasi serta pendidikan agar tetap terjaga warisan budaya hingga kepada generasi mendatang serta memahami apa itu keris, maka akan kita ulas tentang apa itu keris dan makna apa yang terkandung didalamnya,” jelas Mamba Udin Safi’i atau biasa di sebut Kang Mamba selaku Ketua Paguyuban Panji Patrem Trenggalek dan Wakil bendahara Umum senopati Nusantara, Sabtu (30/11/2019)

Kang Mamba juga menuturkan, pada intinya banyak faktor yang terkandung dalam sebuah keris, diantaranya tentang nilai-nilai filosofi atau makna simbolis dari bentuk maupun corak tertentu yang ada pada sebilah keris.

Jika hal-hal tersebut tidak diajarkan sejak dini, maka penilaian masyarakat terhadap keris akan semakin menjauhi nilai luhur yang ada pada keris.

“Bahkan ada beberapa kelompok masyarakat yang membakar dan merusak keris dan menganggap bahwa memiliki keris merupakan suatu kegiatan yang menyekutukan Tuhan,” terangnya

Baca juga :  Ribuan Warga Trenggalek Masih Nikah Siri, Kecamatan Watulimo Paling Banyak

Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para empu melalui sebilah keris. Sebagaimana semboyan yang sering didengung-dengungkan bahwa bangsa yang besar ialah bangsa yang menghormati dan melestarikan budayanya sendiri.

“Maka sudah selayaknya pengetahuan tentang keris yang merupakan budaya asli bangsa harus mulai dikenalkan dan diajarkan di sekolah formal, baik sebagai muatan lokal atau sub materi dari mata pelajaran seperti mata pelajaran seni budaya,” pungkasnya

Simak selengkapnya : https://youtu.be/bVUyxTGXuBw

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dinkes Trenggalek Jemput Bola, Layanan Fisioterapi Kini Hadir di Puskesmas
Kolaborasi Komunitas Trenggalek Bawa “Tambang Emas Ra Ritek” Masuk Nominasi FFI 2025
Ojol Trenggalek Jadi Mitra Strategis Polisi Jaga Kamtibmas Lewat “Community Policing”
Kejar Target Akhir Tahun, Pendamping PKH Trenggalek Dorong Warga Lepas dari Bantuan Sosial
Ribuan Warga Trenggalek Masih Nikah Siri, Kecamatan Watulimo Paling Banyak
Alumni PPG Prajabatan Trenggalek Berpeluang Jadi ASN 2026, DPRD Pastikan Tak Ada PPPK Paruh Waktu
Kemiskinan Trenggalek 2025 Turun Jadi 10,29 %, Padahal Garis Kemiskinan Naik 3,7 Persen
ITB Trenggalek Tegaskan Penyaluran Dana KIP-K Transparan, Bantah Isu Pemotongan

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:03 WIB

Dinkes Trenggalek Jemput Bola, Layanan Fisioterapi Kini Hadir di Puskesmas

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 18:03 WIB

Kolaborasi Komunitas Trenggalek Bawa “Tambang Emas Ra Ritek” Masuk Nominasi FFI 2025

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Ojol Trenggalek Jadi Mitra Strategis Polisi Jaga Kamtibmas Lewat “Community Policing”

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:08 WIB

Kejar Target Akhir Tahun, Pendamping PKH Trenggalek Dorong Warga Lepas dari Bantuan Sosial

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:02 WIB

Ribuan Warga Trenggalek Masih Nikah Siri, Kecamatan Watulimo Paling Banyak

Berita Terbaru